PUISI

AKU, DIRIKU

Kau tak mengerti aku

Diriku

Yang sejujurnya aku,

Memendam rasa yang tak pernah kau tahu

Cinta yang ku pendam sendiri

Cinta yang tak pernah kau tahu akan pasti

Walau hanya sedikit darinya kau peduli

Tuk mengeti aku, diriku

Yang terluka akan cintamu

Cinta yang selalu, dan selalu

Mengharap kasihmu

Yang ku tahu pasti

Tak mungkin bagimu dapat kembali

PEMINTA-MINTA

Diantara semak-semak kehidupan

Kau langkahkan kaki

Menuju jalan panjang

Membaktikan diri untuk menggapai pengharapan

Dibawah lampu merah silih bergantian

Berharap ada yang mengulurkan tangan

Memberimu sedikit senyuman

Yang didasari dengan keikhlasan

Walau hanya cukup darinya

Kau bisa merasakan nikmatnya sesuap nasi dia berikan

BERSAMA MALAM

Pernah aku melihat bintang

Bersinar putih penuh harapan

Pernah juga merasakan sayang

Padamu berpedangkan kesetiaan

Setia……….

Setia untuk menunggu

Dalam rajam malam tak terpaku

Tertidur dalam genggamku

Selalu kau tak pernah mengerti itu

Tak pernah  rasaku berbalas sayang darimu

Hanya ku ingin jawab dari bisa mulutmu

Yang merelakanmu bersama diriku

Yang selalu hiaskan wajahmu

Menahan tangis tuk tetap bercucur lalui nurani

Semua,

Aku tahu itu

Semua takkan pernah terjadi

Sekalipun hanya itu terjadi dalam mimpi

NANTIKANKU DIBATAS WAKTU

Ku takut…………….

Yang ku tahu hidupku menunggu waktu

Tuhan sudah tak ngizinin aku

Menjalani hidup indah bersamamu

Takkan pernah kurasakan lagi denganmu

Pintu akhir sudah menunggu

Dan gerbang kehidupan baru sudah terbuka

Ku kan setia menunggu

Bersama harapan kita tuk hidup bersama

Sudah mencapai titik akhir ku denganmu

Ku kan setia menunggumu

Nantikanku dibatas waktu!